Stroke merupakan penyakit kardiovaskular, di mana aliran darah yang menuju ke otak terganggu. Hal ini disebabkan karena adanya sumbatan darah yang menggumpal. Selain itu, stroke juga terjadi karena adanya salah satu pembuluh darah di otak pecah. Sehingga, aliran darah yang menuju ke otak terhambat dan mengakibatkan darah yang membawa oksigen ke otak tidak sampai. Dengan kondisi demikian, seI-sel yang terdapat di otak menjadi mati karena tidak menerima oksigen yang dibawa melalui darah tadi.
Hingga saat ini, penyakit stroke tergolong pada penyakit yang banyak menyebabkan kematian. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan, bahwa, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah penyakit jantung dan kanker. Begitu juga dengan kasus yang ada di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor tiga. Hal ini disebabkan karena banyak penderita stroke yang tidak tertolong dan berakhir kematian.
Stroke tidak hanya menyerang orang yang berusia di atas 55 tahun. Tetapi, juga dapat menyerang siapa saja, mulai dari yang tua maupun muda bahkan bisa menyerang anak-anak dan bayi sekalipun. Penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu, stroke iskemik dan stroke hemogramik.
Stroke Iskemik terjadi karena asupan darah yang ke otak berkurang atau terhenti. lni terjadi ketika asupan darah ke otak berkurang. Adapun jenis Stroke Hemogramik adalah jenis penyakit yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang ada di area otak.
Gejala Stroke
Ada beberapa gejala yang ditimbulkan oleh adanya penyakit stroke. Dan, penderita perlu mengetahui hal ini. Berikut ini adalah uraian gejala-gejala tersebut.
- Penderita Mengalami Kelumpuhan Mungkin Anda secara tiba-tiba merasa kehilangan kekuatan pada salah satu dari anggota tubuh Anda. Misal, tangan Anda tiba-tiba tidak bisa bergerak apalagi saat membawa beban berat. Bisa saja, semua itu merupakan gejah stroke yang disebabkan oleh kondisi peredaran darah terganggu.
- Wajah Tampak Perot
Selain gejala di atas. penderita juga biasanya mengalami wajah yang perot akibat dari terganggunya saraf otak nomor 7 di sentral Gejala ini dapat diketahui dengan cara meminta penderita untuk menunjukkan giginya. Apabila sudut bibirnya tidak simetris atau tertarik hanya ke salah satu sisi saja, maka hal itu adalah gejala wajah perot dan positif menderita stroke.